Kandungan dalam mie instan kalau dikonsumsi secara terus-menerus memicu berbagai penyakit. Inikah yang membuat orang yang gemar mengkonsumsi produk olahan ini relatif berumur lebih pendek?
Setiap orang pasti pernah memakan mie instan. Makanan kemasan yang terbuat dari campuran tepung dan telor serta bumbu dan pengawet itu murah dan mudah didapat. Harga yang murah serta praktis membuat banyak orang memilih mie instan sebagai menu makan . Bukan saja saat siang atau malam, tapi kadang pagi
hari untuk mengganjal perut. Di samping itu, mereka yang keadaan keuangannya pas-pasan juga sering menjadikan mie instan sebagai makanan utama. Sesekali mengkonsumsi mie instan memang tidak masalah. Namun jika hampir setiap hari mengkonsumsi mie instan akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Seperti diketahui, mie instan mengandung pangawet untuk menjaganya tetap kering dan melindunginya dari jamur, sehingga bisa bertahan lama. Pengawet yang digunakan memang bisa larut dalam tubuh, hanya saja memerlukan waktu 3 hari bagi tubuh untuk mencernanya. Dengan kata lain, jika sekarang kita memakan mie, makan 3 hari kemudian baru boleh mengkonsumsinya kembali. Sehingga bisa disimpulkan, jika anda dapat memakan mie instan 2 kali dalam seminggu.
Bila anda mengkonsumsinya setiap hari, ada beberapa masalah kesehatan yang mungkin akan anda alami. Yang pertama adalah gangguan pada pencernaan, misalnya susah buang air besar. Kemudian obesitas atau
kegemukan, dan bisa juga menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Jadi untuk menghindari masalah kesehatan tersebut, usahakan untuk tidak sering mengkonsumsi mie instan. Sebab jika mengkonsumsi mie berlebihan dalam jangka panjang kita akan mudah terserang penyakit, termasuk kanker usus. Bahkan, sejumlah penyakit lain seperti ginjal dan kanker diakibatkan karena makan mie secara berlebihan. Di luar negeri, seperti Taiwan, beberapa kali produk mie instan kita peredarannya sempat beberapa kali
bermasalah karena ternyata kandungan pengawetnya tidak aman.
Jangan Pakai Nasi
Nasi adalah makanan pokok orang Indonesia. Jika tidak ada nasi, penggantinya bukan kentang atau jagung, tetapi mie instan. Nasi dan mie instan selama bertahun-tahun menjadi belahan jiwa mayoritas warga Indonesia. Jika tidak ada lauk, masak saja mie instan, kalau masih kurang kenyang, tambahkan nasi. Dari sisi praktis, memasak mie instan sangat mudah dan murah, tanpa lauk lain, rasa mie instan sudah enak. Jika ditambah nasi, lebih enak lagi. Sayangnya, kebiasaan yang enak ini bisa membahayakan kesehatan Anda. Pada dasarnya, nasi dan mie instan sama-sama mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi.
Dalam satu porsi mie instan, sudah terkandung sekitar 400 kalori, jumlah itu sama dengan satu porsi nasi ukuran sedang dan lauk pauk. Jika satu porsi mie instan ditambah nasi, bisa Anda bayangkan sendiri berapa kalori yang masuk dalam tubuh. Bisa mencapai 600 - 700 kalori sekali makan, padahal rata-rata wanita
dewasa hanya butuh 1.200 – 1.500 kalori per hari.
Kebiasaan ini bisa memacu kegemukan atau obesitas dan rawan penyakit. Sebab, perpaduan karbohidrat dari nasi dan mie instan dapat menaikkan indeks glikemik, sehingga gula dalam darah melonjak drastis. Inilah yang membuat semakin tingginya risiko masalah diabetes. Hanya makan nasi dan mie instan juga tidak memenuhi kecukupan gizi lain seperti protein, serat, vitamin dan sebagainya. Tingginya kalori dari mie instan
dan nasi juga membuat tubuh mudah gemuk. Jika Anda memang suka makan mie instan, sebaiknya batasi, setidaknya seminggu sekali saja. Ketimbang mencampur dengan nasi, akan lebih baik jika mie instan ditambah potongan sayur, daging, telur dan sebagainya. Ingat, mie instan mengandung garam dan MSG yang sangat tinggi, sehingga jumlah yang terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan Anda.
Title : Bahaya Konsumsi Mie Instan Berlebihan
Description : Kandungan dalam mie instan kalau dikonsumsi secara terus-menerus memicu berbagai penyakit. Inikah yang membuat orang yang gemar mengkonsu...