Belakangan ini dari hasil riset yang telah dikemukakan dokter Yoon Sim Yap ahli kanker dari Singapura menunjukan resiko kanker payudara yang meningkat di bandingan di negara bagian Eropa dan Amerika. Tingginya pengidap kanker di negara kawasan asia dipengaruhi gaya hidup dan pola konsumsi makanan yang tidak teratur. Di jelaskan pula, dr Yoon Sim Yap rata-rata pengindap kanker untuk kawasan asia bukan dari usia monupouse tetapi perempuan yang masih usia 31-40 tahun.
Kanker payudara kemungkinan besar menyebabka kematian pada perempuan, menurut data Globocan di tahun 2008, angkanya mencapai 528.927 kasus dengan jumlah kematian akibat kanker payudara berada di angka 193.497. dan dikawatirkan tetap berlanjut, di tahun 2030 diprediksi jumlah kasus kanker payudara di dunia mencapai 818.220 kasus, dengan jumlah kematian 193.497 kasus.
Kanker payudara begitu menjadi trend yang sangat menakutkan bagi perempuan oleh karena itu mulailah mengatur gaya hidup dan pola makan yang sebaik mungkin untuk menghindari resiko terekana kanker payudara.
Di Indonesia beragam tanaman terbukti mampu mencegah maupun mengobati kanker meskipun perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sejumlah tanaman yang mudah kita temukan disekitar seperti kunyit putih, tapak dara, daun dewa hingga benalu telah banyak digunakan untuk menyembuhkan kanker. Berikut ini beberapa ulasan tanaman dan cara meramunya dalam pengobatan kanker.
1. Kunyit Putih
Masyarakat sejak lama sudah mengenal 2 jenis kunir putih yaitu kunir putih gombyok atau kunir putih pepet. Kunir ini manfaatnya untuk therapi penyakit diare dan disentri saja, seperti yang ditulis dalam buku Obat Asli Indonesia karangan Prof. Dr. Seno Sastroamijoyo, jenis kedua adalah jenis kunir putih beraroma mangga, yaitu Curcuma Zedoaria & Curcuma Mangga. Keduanya bermanfaat menyembuhkan kanker & tumor .
Dari hasil penelitian Chan Minyi dkk dalam bukunya Anti Cancer Medical Herbs, ternyata Curcuma Zedoaria mempunyai efektifitas yang lebih tinggi untuk mengatasi kanker & tumor. Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Report ( New York Time ) 1 Juni 1999 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi ataupun PAU Bioteknologi serta PPOT UGM Yogyakarta dalam kunir putih ini mengandung :
1. RIP ( Ribosome Inacting Protein ) berfungsi:
a. Mampu menonaktifkan perkembangan sel kanker.
b. Mampu merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya.
c. Memblokir pertumbuhan sel kanker.
2. Zat Anti Oksidan, mencegah kerusakan gen.
3. Zat anti Curcumin, sebagai anti inflamasi ( anti peradangan ).
Curcuma Zeodaria dipadu dengan Curcuma Mangga dapat menyembuhkan:
4. Kanker : leher rahim , payudara, hati , paru – paru, leukimia, otak dan penyakit lain yang berhubungan dengan kanker dan tumor.
5. Peradangan dalam : maag, ambeien, radang tenggorokan, radang hati, bronkhitis, amandel, nyeri haid, keputihan, jerawat atau bisul, diabetes, asma.
6. Manfaat yang lain, Anti lemak : darah tinggi, stroke, jantung, asam urat, menurunkan kolesterol.
Dosis anjuran :
Kunir non gula : 1 sendok teh peres diseduh dengan ½ gelas air panas ( 100 cc ) kemudian diendapkan dan yang diminum hanya airnya.
Pencegahan : 1 kali sehari, diminum sebelum tidur malam.
Pengobatan : 3 kali sehari ( pagi, siang, dan sore hari ).
Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
Dr Maksum menjelaskan khasiat kunyit putih dalam melawan sel kanker masih sebatas penelitian in vitro (laboratorium) dan belum mencapai uji klinis. Namun kunyit putih sudah banyak dipakai sebagai obat alternatif untuk penyakit kanker.
Penelitian secara in vitro dilakukan dengan uji bioaktivasi. Sel kanker dikembangbiakkan dalam laboratorium dan setelah diberikan konsentrasi tertentu dari kunyit putih sel kanker tersebut menjadi mati. Selain itu didapatkan pula bahwa aktivitas kunyit putih dalam mematikan sel kanker lebih baik dibandingkan dengan tanaman Mahkota Dewa.
Pada tahun lalu sempat dilakukan penelitian terhadap pasien kanker di salah satu RS Kanker di Indonesia, sekitar 30-40 persen pasien kanker diberikan pengobatan herbal dengan kunyit putih yang digabung dengan pengobatan medis seperti kemoterapi atau pengobatan kanker lainnya.
Setelah diberikan terapi gabungan ini, banyak pasien yang menuturkan bahwa dirinya merasakan ada perbaikan pada kondisi kesehatannya. Tahap pengujian ini termasuk dalam testimoni klinis.
2. Daun tapak dara untuk obat kanker payudara :
Sementara tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
RAMUAN :
rebus 22 lembar daun tapak dara dan buah adas (Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti) dengan tiga gelas air. Bubuhi gula merah secukupnya. Setelah mendidih sampai tinggal setengahnya, saring. Ramuan diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas. Pengobatan dilakukan paling tidak selama sebulan.
3. Keledai Tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker.
RAMUAN :
Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi tikus lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram) direndam selama 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini disaring lalu diminum.
Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam temulawak terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker dan antitumor. Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim. Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan radioterapi dan kemoterapi.
4. Mengkudu
juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih nikmat. Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
5. Daun dewa (Gynura divaricata)
juga merupakan tanaman yang telah dikenal sebagai tanaman antikanker.
RAMUAN :
30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker. Dapat pula menggunakan bahan lain seperti 30 gram daun dewa segar, 30 gram tapak dara segar, 30 gram rumput mutiara, 30 gram rumput lidah ular direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Airnya disaring lalu tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian diminum selagi hangat.
6. Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat antikanker.
RAMUAN :
Segenggam daun ceremai muda, sejumput daun belimbing, bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan tiga gelas air hingga tinggal segelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari masing-masing satu gelas.
7. Benalu
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
Note : Untuk segala macam obat meskipun itu obat herbal sebaiknya saudara tidak melebihi dosis yang dianjurkan.
Dari berbagai sumber