Boleh saya asumsikan dan berani katakan 90 persen pecandu rokok ditanya apa sih enaknya merokok, sebagian besar secara amatir mengatakan enaknya merokok tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata saking enaknya. Oleh karena itu, jawaban tentang nikmatnya merokok variatif kita temukan terhadap orang yang kecanduan merokok. Meskipun bahaya merokok secara terang-terangan pada bungkus rokok “merokok dapat membunuhmu” bukan berarti peminat rokok semakin berkurang, justru semakin banyak.
Pengalaman saya, bisa dikatakan sampai hari ini masih mengisap rokok. Lebih memperkuat pada diri saya, merokok itu banyak menghabiskan isi kantong. Ini pengalaman saya, dan memang benar adanya. Menjadi pecandu rokok sejak SMA saya lakoni, bermula dari coba-coba hingga seterusnya menjadi pecandu. Dan sekarang mulai pelan-pelan mengurangi rokok sampai target berhenti total.
Kalau yang namanya sudah kecanduan sulitnya minta ampun melepaskan kebiasaan ini, sehari tidak merokok serasa ada yang kurang dalam hidup ini, lebih-lebih kalau tidak menghabiskan 2 bungkus tidak puas rasanya, itu yang terjadi pada diri saya. Menjadi pecandu rokok bagi saya sangat menyulitkan, terutama kalau kantong dalam keadaan kosong. Terpaksa harus minta sesama teman yang pecandu rokok juga.
Hemm, rokok memang menjadi penyakit kantong yang manfaatnya hampir tidak ada, hanya sebuah kebiasaan buruk yang tidak berujung baik bagi kesehatan. Beberapa kasus sering terjadi, seorang pecandu rokok mingidap penyakit paru-paru, seorang perokok mengidap komplikasi penyakit, seorang perokok muntah darah. Dan banyak lagi kasus-kasus lain yang diakibatkan oleh rokok. Lantas meskipun begitu bukan berarti mengurangi pecandu rokok malah semakin hari bertambah. Parahnya lagi anak-anak SD, dan SMP mulai coba-coba mengkonsumsi rokok.
Saya sendiri sedang menjalani masa terapi melepas kebiasan merokok. Bagi saya sangat sulit, tetapi saya menaruh komitmen kuat sebisa mungkin berhenti merokok dan masih dalam tahap proses.
Beberapa langkah yang saya lakukan untuk menghilangkan kebiasaan merokok.
1. Tanamkan komitmen untuk berhenti merokok
2. Mengurangi rokok, Semula saya biasa merokok dua bungkus sehari, mulai saya kurangi menjadi satu bungkus sehari
3. Setiap kali muncul keinginan merokok, siap sedia permen di kantong sebagai ganti apabila keinginan merokok datang.
4. Banyak mengkonsumsi air, saya yakin kalau air menjadi penawar menghilangkan rasa ingin merokok
5. Rutin berolahraga, dengan melakukan aktivitas olahraga tubuh akan terasa ringan dan sehat bunggar dan keinginan merokok pun berkurang
6. Untuk sembuh total keluar dari kebiasaan merokok memang butuh proses lama, tidak mudah. Oleh sebab itu, terapi menghilangkan kebiasaan merokok itu sangat penting.
Demikian pengalaman saya, usaha berhenti merokok. Hingga sekarang saya masih merokok tetapi jumlahnya saya kurangi sedikit demi sedikit. Semoga saja dalam waktu dekat kebiasaan merokok ini bisa berhenti.